MOTTO HIDUP :

Allah adalah Tuhanku, Muhammad adalah Nabi dan Rasulku, Qur’an Hadis adalah landasanku, Alam semesta adalah sumber inspirasiku, Ibadah dan amal adalah esensi kemanusiaanku, Insan akademis, pencipta, pengabdi yang bernafaskan Islam dan bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil dan makmur yang di ridhoi oleh Allah SWT adalah tujuanku, Jarak (s) adalah kecepatan (w) dikali waktu (t) adalah semangatku, Yakin usaha sampai adalah semboyanku

Senin, 16 Januari 2012

BJ. HABIBIE, PROF. FISIKA YANG RENDAH HATI DAN RELIGIUS.

BJ. HABIBIE, PROF. FISIKA YANG RENDAH HATI DAN RELIGIUS.
(Rusydin Maghani, alumni UIN yogyakarta dan Guru fisika pada  SMPN 3 Woha-Bima)

Pada tanggal 25 Juni yang lalu Bacharuddin Jusuf Habibie tepat berumur 73 tahun. BJ habibie begitu beliau akrab di sapa dilahirkan di Pare-Pare, Sulawesi Selatan, merupakan anak keempat dari delapan bersaudara, pasangan Alwi Abdul Jalil Habibie dan RA. Tuti Marini Puspowardojo. Habibie yang menikah dengan Hasri Ainun Habibie pada tanggal 12 Mei 1962 ini dikaruniai dua orang putra yaitu Ilham Akbar dan Thareq Kemal.

Masa kecil BJ. Habibie dilalui bersama saudara-saudaranya di Pare-Pare, Sulawesi Selatan. Sifat tegas
berpegang pada prinsip telah ditunjukkan Habibie sejak kanak-kanak. BJ. Habibie yang punya kegemaran menunggang kuda ini, harus kehilangan bapaknya yang meninggal dunia pada 3 September 1950 karena terkena serangan jantung. Setelah bapaknya meninggal, Habibie pindah ke Bandung untuk menuntut ilmu di Gouvernments Middlebare School. Di SMA, beliau mulai tampak menonjol prestasinya, terutama dalam pelajaran-pelajaran eksakta

Tamat SMA di Bandung (l954) Masuk Fakultas Teknik Universitas Indonesia di Bandung sekarang ITB, Habibie hanya setahun kuliah di ITB yaitu 1954-1955. dan 10 tahun berikutnya dari Diplom-Ingenieur Bagian Mesin Jurusan Konstruksi Pesawat Terbang (1960) hingga Mendapat gelar Doktor-Ingenieur Bagian Mesin Jurusan Konstruksi Pesawat Terbang (1965) semuanya di Technische Hochschule Aachen Republik Federal Jerman. Kemudian menjadi Profesor Kehormatan/Guru Besar dalam bidang Konstruksi Pesawat Terbang pada InstitutTeknologi Bandung (ITB) (22 Maret 1977) Doctor of Science, Honoris Causa, Cranfield Institute of Technology Inggris (11 Juni 1993). Habibie menikah tahun 1962, dan dikaruniai dua orang anak. Tahun 1967, menjadi Profesor kehormatan (Guru Besar) pada Institut Teknologi Bandung.

Atas prestasinya yang luar biasa akhirnya Habibie meraih penghargaan bergengsi Theodore van Karman Award. Lalu bekerja di industri pesawat terbang terkemuka MBB Gmbh Jerman, sebelum memenuhi panggilan Presiden Soeharto untuk kembali ke Indonesia.

Ketika pada 10 Agustus 1995 dia berhasil menerbangkan pesawat terbang N-250 “Gatotkoco” kelas commuter asli buatan dan desain putra-putra terbaik bangsa yang bergabung dalam PT Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN, kini menjadi PT Dirgantara Indonesia), dia diserang oleh kelompok yang tidak menginginkan ada tokoh yang lair dari tanah mereka. Sungguh ironis yang seakan-akan indonesia ini hanya milik satu suku anak bangsa. Padahal ketika habibie berhasil menerbangkan pesawat terbang N-250 kita harusnya bangga karena kita telah bisa membuat peasawat dari keringat kita sendiri yang pada akhirnya kita akan berani mengankat kepala di depan negara barat.

Keinginan Habibie mengakselerasi pembangunan sesungguhnya sudah dimulainya di industri pesawat terbang IPTN dengan menjalankan program evolusi empat tahapan alih teknologi yang dipercepat “berawal dari akhir dan berakhir di awal”. Ini adalah ide genius dari seorang BJ.Habibie karena untuk mewujudkan masyarakat Islam yang kuat maka harus membuat sebuah rancangan rencana manufaktur progresif untuk mencapai tingkat teknologi yang tinggi yaitu:

a) Pembelian lisensi untuk memproduksi barang dagangan yang ada di pasar dengan desain dan teknologi yang telah dipersiapkan oleh pihak penjual lisensi yang berada di dalam maupun di luar negeri. hasilnya adalah NC 212 lisensi dari Casa Spanyol.
b) Integrasi teknologi baik yang diperoleh dari hasil pembelian lisensi maupun pengembangan sendiri, yang memungkinkan modifikasi dan adaptasi untuk mendesain produk baru. hasilnya adalah “Tetuko” CN-235 berkapasitas 30-35 penumpang yang merupakan produksi kerjasama secara equal antara IPTN dengan Casa Spanyol.
c) Penciptaan teknologi baru dengan mempergunakan kemampuan teknologi yang telah ada dalam bentuk himpunan lisensi dan hasil litbang atau melalui pengalamanteknologi. hasilnya adalah “Gatotkoco” N-250 berkapasitas 50-60 penumpang yang dikembangkan dengan teknologi fly-by-wire dari Airbus.
d) Pengembangan sains secara besar-besaran untuk mempertahankan keunggulan teknologi yang telah dikuasai sehingga produk yang dihasilkan tetap unggul dan mampu bersaing di pasar dunia. yang diproyeksikan bernama N-2130 berkapasitas 130 penumpang dengan biaya pengembangan diperkirakan sekitar 2 milyar dolar AS.

Empat tahapan alih teknologi yang dipercepat didefinisikan “bermula dari akhir dan berakhir di awal”, memang sukar dipahami pikiran awam dan masyarakat yang terlalu mengedepankan superioritas etnis seperti indonesia. Sehingga konsep yang brilian ini harus berakhir dengan tragis yang walaupun pada saat itu pemeritnahan Orde Baru sangat mendukung program empat tahapan alih teknologi Habibie dengan menempatkan berbagai proyeknya sebagai industri strategis yang menyedot banyak dana. Satu di antaranya, yang paling spektakuler, adalah IPTN. Namun karena krisis moneter dan desakan IMF (barat) agar Pemerintah RI tidak lagi membantu pengembangan pesawat terbang dengan mencantumkan klausal pencabutan subsidi dalam Letter of Intent (LoI). Sehingga indonesia tidak akan pernah mapan secara teknologi dan akhirnya IPTN tidak berjalan sebagai mana mestinya lagi.

Selain prestasinya di bidang keilmuan dan teknologi Habibie juga cukup bagus di bidang politik. Terjun di bidang politik bukanlah suatu hal yang dia idamkan tetapi hal itu di mulai secara tidak sengaja ketika presiden Suharto memanggilnya untuk kembali mengabdi pada tanah air tercinta. Dengan prestasinya yang luar biasa akhirnya si ilmuan genius konstruksi pesawat terbang, selama 20 tahun menjabat Menteri Negara Ristek/Kepala BPPT, memimpin 10 perusahaan BUMN Industri Strategis, dipilih MPR menjadi Wakil Presiden RI, dan disumpah oleh Ketua Mahkamah Agung menjadi Presiden RI menggantikan “professor” politiknya Soeharto. Pada masa emas kejayaan dengan segudang jabatan diemban, dialah manusia paling multidimensional di Indonesia. Ia manusia cerdas ajaib yang sempat menghadirkan selaksa harapan kemajuan teknologi demi kejayaan negeri ini.

Ketika beliau menjabat sebagai presiden beliau menawarkan opsi otonomi luas atau bebas menentukan nasib sendiri kepada rakyat Timor Timur, yang pada akhirnya melahirkan kontroversi. Keputusan ini mengakibatkan penolakan terhadap pidato pertanggungjawaban Habibie dalam Sidang Umum MPR RI hasil Pemilu 1999. Namun bagi sebagian orang keputusan habibie tersebut adalah sesuatu yang tepat karena bagaimanapun juga masalah timor timur adalah permasalahan internasional karena pada saat itu indonesia lagi krisis ekonomi maka sudah sepantasnya kita berdamai dengan masyarakat internasional dan mengembalikan hak rakyat timor timur karena dari awal kita sudah salah ketika kita melakukan manipulasi data pada jajak pendapat yang pertama di gelar. Dan yang harus di ingat timor-timur pada dasarnya bukan bagian dari indonesia namun karena semangat nasionalisme nusantara “Gadjah Mada”-lah yang mendorong pemerintah indonesia memasukan dalam negara NKRI. Sampai akhirnya Habibie dipaksa pula lengser akibat refrendum Timor Timur memilih merdeka. Pidato Pertanggungjawabannya ditolak MPR RI. Ia pun kembali menjadi warga negara biasa, kembali pula hijrah bermukim ke Jerman, dan setiap mengunjungi Tanah Air selalu menjadi berita hangat.

Sekarang Bacharuddin Jusuf Habibie mengahabiskan hari-harinya di Jerman. Istri adalah alasan utama Habibie tinggal di Jerman. Pendamping hidup sekaligus teman suka dan duka yang sudah dikenal sejak anak-anak umur 14 tahun, dr. Hasri Ainun Habibie. Putri keempat H. Mohammad Besari itu disebut terbaring menjalani perawatan di sebuah rumah sakit di Jerman. Habibie ingin untuk selalu harus bisa mendampingi istri, dan harapnya istri juga akan selalu bisa mendampinginya. Menurut tim dokter yang menanganinya, Hasri Ainun belum dibenarkan tinggal atau berkunjung ke daerah tropis karena kelembabannya tinggi. Karena itu, tim dokter merekomendasikan untuk tinggal di Jerman sampai sehat secara tuntas.

Kepergiannya untuk bermukim di jerman dalam jangka lama, mengundang pertanyaan beberapa pihak tentang nasionalismenya. Namun sikap kegeniusannya dalam hal teknologi pesawat yang pernah dilahirkan indonesia dan umat islam di dunia karena jarang sekali umat islam mempunyai tokoh sains yang handal. Figur Habibie tetaplah melekat dalam ingatan jutaan anak bangsa sekarang dan akan datang. Dan Habibie akan terus di kenang sebagai genius, ilmuwan muslim sekaligus negarawan yang baik. Sebuah karakter yang jarang di miliki oleh pemimpin besar di dunia ini.

Itulah sosok dan kilas balik singkat perjalanan hidup B.J. Habibie, lelaki kelahiran Pare-Pare, 25 Juni 1936 ini. Dia penuh kontroversi dan merupakan sosok manusia paling multidimensional di Indonesia. Begitu banyak kawan-kawannya dan ada juga yang tidak seide dengan setiap konsep dan gagasan yang di uatarakan oleh tokoh industri pesawat terbang kelas dunia yang memperoleh berbagai penghargaan ini, salah satunya paling berkelas adalah Theodhore van Karman Award. Dan atas ide-idenya, Z.A. Hasymi, memasukkan Abdus Salam dan B.J. Habibie pada kelompok ilmuwan muslim yang sangat berpengaruh dalam pembentukan pemerintahan yang mapan secara teknologi.

Mengapa Pakistan bisa melahirkan pemikir-pemikir kaliber dunia? Abdus Salam, Muhammad Iqbal ataupun Fazlur Rahman sedangkan kita tidak bisa? Hal itu terjadi karena pertama, mereka menggnakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar di sekolah dan mengajarkan bahasa Inggris dalam porsi yang sangat tinggi dan menjadi bahasa resmi (official language), dan bahasa Urdu sebagai bahasa nasionalnya (National Language). Kedua, apresiasi terhadap sastra, sejarah, budaya dan ilmuwan lokal sangat tinggi. Umumnya orang Pakistan dengan fasih bisa bercerita tentang sastra, budaya ataupun sejarahnya. Penghargaan terhadap pujangga Muhammad Iqbal dan abdus salam misalnya, bisa terlihat dari kebanggaan orang Pakistan dalam memasang foto Iqbal dan Abdus Salam di dinding rumahnya. . Mereka menghargai para tokohnya itu untuk memacu diri untuk berprestasi dan melanjutkan prestasi yang sudah dicapai sebelumnya.

Selain Pakistan kita juga harus belajar dari Malaysia. Pada tahun 1970-an banyak sekali masyarakat malaysia yang belajar di indonesia. Pada waktu itu perguruan tinggi di indonesia masih bagus kualitasnya di bandingkan negeri jiran itu. Tetapi selang beberapa dekade kemudian kita bangsa indonsia yang akhirnya belajar pada malaysia. Tentu saja ini sangat memalukan. Perubahan drastis ini bukanlah rahmat dari langit tetapi malaysia telah berusaha untuk memajukan bangsanya hal ini bisa di buktikan ketika pada tahun 1980-an pemerintah malaysia mengirim para pemudanya untuk belajar ke eropa secara besar-besaran maka 20 tahun kemudian malaysia menjadi negara yang maju baik secara ekonomi maupun secara sumber daya manusianya.

Nah sekarang permasalahannya adalah berani ngak bangsa indonesia mengikuti jejak pakistan dan malaysia? yah minimal belajar menghargai tokoh besar seperti BJ. Habibie adalah permulaan yang baik seperti apa yang di lakukan oleh pakistan terhadap Abdus Salam dan Muhammad Iqbal. Mungkin dengan cara seperti itu akan lahir para ilmuwan besar di negara ini sehingga pada akhirnya negara kita bisa bangkit, berjalan dengan kepala tegak sambil menepuk dada “aku orang indonesia”

BJ. Habibie Apapun kata mereka tentangmu engkau tetap idola kami, semangat kami orang muda, mungkin juga idola dan semangat jaman saat ini. Semoga di usia senjamu engkau tetap semangat menjadi orang indonesia.

Tidak ada komentar: