MOTTO HIDUP :

Allah adalah Tuhanku, Muhammad adalah Nabi dan Rasulku, Qur’an Hadis adalah landasanku, Alam semesta adalah sumber inspirasiku, Ibadah dan amal adalah esensi kemanusiaanku, Insan akademis, pencipta, pengabdi yang bernafaskan Islam dan bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil dan makmur yang di ridhoi oleh Allah SWT adalah tujuanku, Jarak (s) adalah kecepatan (w) dikali waktu (t) adalah semangatku, Yakin usaha sampai adalah semboyanku

Kamis, 02 Juli 2009

Alam: sebuah Renungan…….

Alam: sebuah Renungan…….

Menikmatimu
dan menggaulimu atau apapun bahasanya merupakan satu rutinitas yang
bisa membuatku sedikit rileks dari kepenatan hidup sehingga aku bisa
mengendurkan ketegangan saraf yang begitu lelah dan seringkali terasa
demikian berat. Tidak jarang kesantaian itu berkembang menjadi
kesenangan rutin yang lalu melahirkan kerinduanku yang luar biasa
padamu, pada keteraturanmu dan sekarang aku disini di puncak bukit
patuk
gunung
kidul
jogjakarta
aku kembali bersamamu, yang walaupun akhir-akhir ini engkau sedang
marah tapi tidak sedikitpun menghilangkan kekagumanku padamu…

Dan di balik
amarah sekaligus keindahan estetikmu itu membuat kami sadar, engkau
sedang mengajari kami dengan penuh bijaksana, karena di balik itu
semua (keindahan visualmu yang begitu menawan, amarahmu yang
menggetarkan) engkau sedang mengingatkan bahwa kami harus bisa dan
mampu mengelupas demi lapis pesanmu untuk sampai pada esensi dari
kehadiranmu.

Seperti saat
ini engkau telah dan sedang mengajariku:

Dengan
seijin-nya,
Sekarang aku bisa memahami…Sarang burung di pucuk pohon itu bukan
sekedar tempat mengeram telur tetapi di sana aku lihat dan mengerti
bagaimana sang jantan selalu saja memilih jerami terindah diselingi
warna menawan untuk memikat betinanya, dengan begitu engkau telah
memberiku inspirasi bagaimana menyelami dan mengauli hati seorang
hawa, hati seorang sahabat dan hati hitam seorang musuh……

Dengan
seijin-nya,
Sekarang aku sadar dan bisa memahami bahwa padang rumput bukan
sekedar hamparan permadani lembut yang nyaman tetapi disana aku
lihat dan mengerti bahwa kehijauannya memerlukan terlebih dahulu muka
bumi yang bergolak selama berjuta-juta tahun, dengan begitu engkau
telah memberiku inspirasi dan sebuah teguran yang bijaksana
bahwasanya aku tidak akan bisa hidup tampa keluarga, kekasih,
sahabat, relasi, dan basis massa yang jelas mereka semua adalah
pendukung dan merupakan arus utama dalam hidupku, mereka adalah
permadani hidupku…..

Dengan
seijin-nya, Sekarang aku bisa memahami…Ribuan bintang di langit
malam bukan lagi kerlap-kerlip cantik jika kita mengerti bagaimana
selama bermilyar-milyar tahun seonggok awan raksasa tanpa bentuk
berputar dahsyat, memilin, dan mengerut, untuk menghadirkan gemerlap
malam yang tak terjamah itu, dan kali inipun engkau mengingatkanku
bahwa hidup adalah perjuangan dan semuanya itu adalah butuh proses,
jangan pernah untuk putus asa karena sinar dan cahaya bintang di
langit juga proses ribuan tahun untuk bisa dilihat dan nikmati
keindahannya.

Dan sekarang
bersama Padang rumput, cahaya bintang-bintang, dan samarnya malam
menjadi saksi dari keyakinanku bahwa suatu saat aku bisa mewujudkan
mimpi-mimpiku termasuk di dalamnya untuk meminangmu………..

Tuhan
engkau
maha
bijaksana
menciptakan alam dan seorang hawa dengan segala misterinya…….

(dalam
kesendirianku di bukit bukit
patuk,
21 februari
2008).

Tidak ada komentar: