MOTTO HIDUP :

Allah adalah Tuhanku, Muhammad adalah Nabi dan Rasulku, Qur’an Hadis adalah landasanku, Alam semesta adalah sumber inspirasiku, Ibadah dan amal adalah esensi kemanusiaanku, Insan akademis, pencipta, pengabdi yang bernafaskan Islam dan bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil dan makmur yang di ridhoi oleh Allah SWT adalah tujuanku, Jarak (s) adalah kecepatan (w) dikali waktu (t) adalah semangatku, Yakin usaha sampai adalah semboyanku

Kamis, 02 Juli 2009

Kekekalan energi dalam al-Qur’an

Kekekalan energi dalam al-Qur’an

oleh: R u s y d i n m a g h a n i

anggota pusat studi perpaduan islam iptek yogyakarta

……………………………………………………………………………………………………………………………….

pada tahun 1907 einstein mempublikasikan sebuah makalah yang berisi tentang kekekalan energi yang disederhanakan dalam sebuah persamaan E= m.c2

dengan E adalah energi, m adalah massa dan c adalah kecepatan cahaya dengan ketetapan ( 3 ×108 m/s ).

Implikasi dari persamaan ini adalah bahwa alam semesta adalah statis (kekal), akibatnya persepsi ini telah membawa perdebatan panjang dengan ajaran agama, dengan ajaran agama (teisme) menganggap bahwa alam semesta ini tidak kekal dan akan hancur pada suatu saat, dan pada saat itulah terjadi hari kiamat (pembalasan).

Dan bagaimanakah pandangan al-Qur’an mengenai alam semesta yang statis (kekal) ini?

Dalam al-qur’an dijelaskan bahwa alam semesta ini tidak kekal dan terus melakukan ekspansi dan sehingga alam semesta terus kehilangan gaya gravitasinya yaitu sebagai akibat dari dipisahkannya alam semesta seperti dalam surah ad-dzariyat ayat 47 Artinya. Dan langit itu kami bangun dengan kekuasaan (kami) dan Sesungguhnya kami benar-benar meluaskannya.

Dari ayat tersebut di atas jelas bahwa alam semesta ini adalah dahulunya sesuatu yang padu kemudian berpisah dan meluas sampai sekarang. Dari alam semesta yang terus mengembang ini akan menyebabkan gaya gravitasi planet melemah.

Karena massa dan energi yang ada dalam planet juga mengalami sebuah penyusutan massa yang drastis. Dari pengurangan massa ini akan menyebabkan gaya gravitasi akan semakin kecil, karena gaya gravitasi itu sendiri bergantung pada massa sebuah benda; makin besar massa sebuah benda maka semakin besar pula gaya gravitasi yang dimiliki oleh benda teresbut demikian juga sebaliknya semakin kecil massa dari benda tersebut maka semakin kecil jaga gaya gravitasi yang dimilikinya. maka apabila sangkakala di tiup sekali tiup. dan bumi dan gunung-gunung diangkat dan dibenturkan sekali bentur. maka pada waktu itu terjadilah hari kiamat. dan terbelalah langit karena pada waktu itu langit melemah (Q.S.al-haqqah ayat 13-16).

Sehingga peredaran bumi akan berhenti karena terjadi pengurangan yang terus menerus kecepatan rotasinya. Para ilmuwan menyatakan bahwa rotasi terjadi sekali dalam 24 jam. Apabila kecepatan rotasinya berkurang satu detik saja dalam setiap 120.000 tahun, maka rotasi bumi akan berkurang selama satu jam setelah berlalu masa 432 juta tahun, maka lama rotasi bumi akan berubah menjadi 25 jam sehingga lama waktu malam dan siang akan bertambah panjang. Sesuai dengan ketentuan dasar ini maka rotasi bumi harus berhenti pada suatu hari nantinya.

Apabila bumi berhenti dari peredarannya, maka sisi bumi akan terus terang benderang, sedangkan sisi lain akan terus gelap, jadi ini merupakan ketentuan allah yang bisa kita lihat pada pengaturan alam yang sempurna ini. Katakanlah: "Terangkanlah kepadaku, jika Allah menjadikan untukmu malam itu terus menerus sampai hari kiamat, siapakah Tuhan selain Allah yang akan mendatangkan sinar terang kepadamu? Maka apakah kamu tidak mendengar?" Katakanlah: "Terangkanlah kepadaku, jika Allah menjadikan untukmu siang itu terus menerus sampai hari kiamat, siapakah Tuhan selain Allah yang akan mendatangkan malam kepadamu yang kamu beristirahat padanya? Maka apakah kamu tidak memperhatikan?"(Q.S. al-Qashash ayat 71-72).

Dan dikalangan para fisikawan-pun banyak yang meragukan model alam statis einstein. Pembuktian ini pertama kali di kemukakan oleh friedman yang menyatakan bahwa model alam statis einstein (E = m.c2), tidak melukiskan alam statis yang menjadi konsensus para astronom-kosmolog, melainkan jagad raya yang dimanis. model ini kemudian dikenal sebagai model friedman.

Model alam semesta yang dinamis friedman itu adalah sebagai berikut:

1.

alam semesta mengembang dengan cukup lambat dengan interaksi gaya gravitasi di antara galaksi yang berbeda menyebabkan pengembangan menjadi lambat dan pada akhirnya berhenti. Galaksi-galaksi kemudian mulai bergerak saling mendekati dan mulai berkontraksi/mengerut. Jarak antara dua galaksi yang bertetangga mulai dari nol membesar hingga maksimum dan kemudian menurun kembali menjadi nol.
2.

alam semesta mengembang dengan sangat cepat sehingga gaya tarik gravitasi tidak akan pernah menghentikannya, meski laju pengembangan tersebut sedikit melambat. Pemisahan antara galaksi-galaksi yang bertetangga dalam model ini di mulai dari nol dan pada akhirnya menjauh dengan kecepatan tunak (steady speed)
3.

alam semesta mengembang dengan kecepatan yang cukup, hanya untuk mencegah alam semesta berkontraksi secara tiba-tiba. Kasus pemisahan ini juga dimulai dari nol, dan membesarseterusnya. Namun kecepatan galaksi-galaksi bergerak menjauh menjadi semakin kecil meski tidak benar-benar mencapai nol.

Bukti yang lain, pada tahun 1929 edwin Hubble melakukan observasi dengan menggunakan teropong terbesar di dunia melihat bahwa spektrum cahaya galaksi lain tampak menjauhi galaksi bima sakti, dengan kelajuan yang sebanding dengan jaraknya dari bumi; yang terjauh bergerak paling cepat meninggalkan bima sakti. Kejadian ini merupakan pukulan berat bagi Einstein sehingga einstein mengakui alam dinamis model friedman. Pada akhirnya para fisikawan berkesimpulan bahwa lam yang kita huni ini mengembang; volume ruang jagad bertambah besar setiap saat dan terus melakukan ekspansi.

Dari hasil analisa di atas dapat disimpulkan bahwa alam statis yang merupakan implikasi dari persamaan E = m.c2 bertentangan dengan al-Qur’an. Dan E = m.c2 itu sendiri menurut ujen zainal merupakan eksistensi dari zat tuhan yang absolot.

Tidak ada komentar: